DESA KEBONDOWO

SEJARAH DESA

Desa Kebondowo terbentuk sekitar tahun 1700-an. Bermula dari Temenggung Ki Wiroguno atau yang sering disebut Ndoronggung Wiroguno yang merupakan keturunan Paku Alam Keraton Surakarta ketujuh. Ndoronggung Wiroguno melarikan diri dari perang saudara antara Majapahit dan Singasari dan pada akhirnya berhenti di suatu wilayah yang sekarang disebut Desa Kebondowo. Desa Kebondowo awalnya terdiri dari tiga wilayah dusun yaitu Dusun Pentasan, Dusun Maren, dan Dusun Kebondowo. Dusun Pentasan berada di daerah Rawa Pening. Penamaan Pentasan karena untuk menuntaskan kemiskinan penduduk yang berada di sekitarnya. Mata pencaharian penduduk Dusun pentasan yaitu para pencari udang, ikan, genjer, dll. Untuk penamaan Dusun Maren berawal dari tempat untuk leren atau beristirahat para leluhur yang ada di sekitar Rawa Pening. Sedangkan penamaan Kebondowo sendiri berasal dari tanah peninggalan Temenggung Ki Kebondowo. Untuk penggabungan dusun-dusun lain seperti Kebonbawang, Pundan, Kauman, Jambon, Kebonsari, dan Jrakah menjadi satu Desa Kebondowo karena adanya peristiwa blenketan. Blenketan merupakan kekuatan batin yang bisa menguasai sesepuh atau pendiri dusun-dusun tersebut yang pada akhirnya tergabung menjadi satu Desa Kebondowo oleh Ndoro Nggung Wiroguno.

Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang secara geografis terletak pada 110°14’54,75’’ sampai dengan 110°39’3’’ Bujur Timur dan 7°3’57” sampai dengan 7°30’ Lintang Selatan. Secara administratif letak geografis Desa Kebondowo dibatasi oleh 4 Desa pada sisi-sisinya. Di sisi barat Wilayah Desa Kebondowo berbatasan dengan wilayah Desa Banyubiru, di sisi selatan berbatasan dengan Desa Kemambang , sementara di sisi timur Desa Rowoboni dan Desa Tegaron dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Banyubiru.e

TOPOGRAFI

Ketinggian wilayah Desa Kebondowo berada pada kisaran antara 200 - 450 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan ketinggian terendah berada di Dusun Kebondowo dan tertinggi di Dusun Kebonsari dan Jrakah

GAMBARAN WILAYAH DESA

Desa Kebondowo seluas : 691,602 Ha terdiri dari : 1. Tanah Sawah seluas : 89 Ha terdiri dari : - Irigasi Tehnis : 0 Ha. - Irigasi Setengah Tehnis : 0 Ha - Irigasi Sederhana : 89 Ha. 2. Tanah Kering seluas : 352,602 Ha Terdiri dari : - Pekarangann/Perumahan : 58,170 Ha. - Tegalan : 265,202 Ha. - Asrama dan Fasum : 29,230 Ha. 3. Rawa-rawa seluas : 250,000 Ha. Wilayah Desa Kebondowo memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata-rata 2.000 s/d 2500 mm/tahun, suhu udara berkisar antara 18-32 derajat C, kecepatan angin 0,37-0,71 knot, dan kelembaban udara 38,5-98%.

Accessibility

Village accessible through well-connected main roads

Demografi

Jumlah Penduduk : 7.083 Jiwa

Laki-laki : 3.581 Jiwa

Perempuan : 3.502 Jiwa

round black wooden closed door
round black wooden closed door
green grass field during daytime
green grass field during daytime
GAMBARAN WILAYAH
MONOGRAFI

Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang secara keseluruhan sebesar 691,602 Ha, secara administratif terdiri 7 wilayah Dusun, 13 Rukun Warga (RW), dan 48 Rukun Tetangga (RT), adapun Dusun-dusun tersebut adalah :

  1. DUSUN JAMBON

  2. DUSUN KAUMAN

  3. DUSUN PUNDAN

  4. DUSUN KEBONBAWANG

  5. DUSUN KEBONDOWO

  6. DUSUN KEBONSARI

  7. DUSUN JRAKAH

OUR STORY

DUSUN JRAKAH

Pemandangan alam yang memukau, Dusun Jrakah adalah tempat yang sempurna untuk beristirahat dan menikmati kedamaian alam. Dari icon Gardu Pandang Gili Pesonanya keindahan perkebunan yang subur serta pemandangan sawah dan Danau Rawa Pening, menyajikan panorama yang menakjubkan. Di sini, Anda dapat menemukan kehidupan masyarakat pedesaan yang ramah dan hangat, dengan tradisi dan budaya yang kaya. Dusun Jrakah juga memiliki berbagai atraksi wisata, seperti sendang SUMBER PANGURIPAN yang menawan dan peternakan kambing tradisional. Anda dapat menjelajahi desa ini dengan berjalan kaki atau bersepeda, menikmati udara segar dan pemandangan yang menakjubkan sepanjang perjalanan. Dusun Jrakah di Desa Kebondowo adalah tempat yang sempurna bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alam.

OUR STORY

DUSUN JAMBON

Tepat di perbatasan desa dusun ini kaya akan budaya seni rodat dan juga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mengkhususkan diri dalam makanan. Budaya seni rodat di area ini sangat kaya dan memikat, dengan para seniman lokal yang ahli dalam menyajikan pertunjukan yang memukau. Selain itu, Dusun Jambon juga dikenal karena UMKM makanannya yang lezat. Pengunjung dapat menemukan berbagai jenis makanan tradisional yang disajikan dengan cita rasa yang autentik dan unik. Talas yang gatal dapat menjadi makanan yang enak berupa berbagai olahan kripik serta puding talas. Selain itu, olahan rempah-rempah berupa jamu khas dusun jambon dengan merk MIK JAMU menjadi unggulan. Dengan suasana desa yang tenang dan pemandangan yang indah, Dusun Jambon adalah tempat yang ideal untuk menikmati kekayaan seni dan kuliner lokal.

DUSUN KAUMAN

de

Dusun Kauman merupakan sebuah pemukiman di mana warganya sangat senang beribadah. Dusun ini juga memiliki pesantren yang menjadi pusat budaya Islam di wilayah tersebut. Para warga Kauman adalah individu yang taat dalam menjalankan ajaran agama Islam dan aktif dalam kegiatan keagamaan. Mereka menghargai nilai-nilai spiritual dan menjadikan ibadah sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Pesantren di dusun ini juga berperan penting dalam menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya Islam. Selain sebagai tempat belajar agama, pesantren juga menjadi pusat kegiatan sosial dan kegiatan kebudayaan Islam. Dengan adanya pesantren, warganya dapat memperdalam pengetahuan agama dan mengembangkan keterampilan dalam berbagai bidang budaya Islam. Dusun Kauman adalah tempat yang penuh dengan semangat religius dan memiliki peran yang signifikan dalam memperkuat kehidupan beragama warganya.

”Every day, they strive to improve their service to the clients by developing the right blend of technology and creativity to make sure every job done is done as efficiently as possible.”

- Clarice Turner

”Every day, they strive to improve their service to the clients by developing the right blend of technology and creativity to make sure every job done is done as efficiently as possible.”

- Brian Moten

”Every day, they strive to improve their service to the clients by developing the right blend of technology and creativity to make sure every job done is done as efficiently as possible.”

- Joyce Gould

”Every day, they strive to improve their service to the clients by developing the right blend of technology and creativity to make sure every job done is done as efficiently as possible.”

- Sharon Roddy